ANTARA HATI DAN LOGIKA KEDUANYA TAK LAGI SAMA


Dulu aku sering bertanya cinta itu seperti apa? Indahkah ceritanya? Apakah akan sama dengan alur dalam sebuah drama korea?. Sempat terlintas sepertinya ingin sekali merasakan CINTA yang anak remaja bilang cinta itu terkadang tak ada logika karena semua hanya berfokus pada rasa atau prasangka yang terkadang justru tak bisa dipercaya begitu saja. 

Semua pernyataan diatas hanya menjadi ilusi semata selama bertahun tahun, semua hanya angan belaka yang tak sempat ku rasakan dikala remaja. Kala itu hidupku penuh ditemani dengan kertas kertas yang tertumpuk tebal disebut buku, iya buku kata orang aku kutu buku tapi menurutku tidak begitu aku biasa saja. Setiap hari dari pagi sampai matahari pergi dan berganti menjadi malam hari semuanya tidak jauh dari buku dan teman sudah itu saja. Bertahun tahun rasanya sudah nyaman sendiri sampai lupa dengan rasa ingin tahu ku mengenai CINTA.

Saat ini aku masih remaja tepatnya anak kelas 2 SMA ya masih bisa dibilang aku itu penasaran dengan CINTA tapi aku terlalu pengecut dengan rasa KECEWA jadi logikaku tetap menahanku untuk sendiri dan berfokus pada apa yang menjadi mimpiku sedari dini. Walau begitu hati tetap meronta ronta membujukku untuk mengenal cinta katanya ada seseorang yang diam diam memendam rasa sama sepertiku yaitu CINTA. 

Drama itu dimulai detik itu juga ketika pertemuan tak disengaja aku belum tahu dia siapa, namanya siapa, kelas berapa dan lain sebagainya tapi tak disangka dia mengenalku bahkan mengagumi. Usiaku dengannya sama hanya yang membedakan kita saat itu adalah aku senior dia tapi kita punya tahun lahir yang sama. Tapi aneh aku belum tertarik dengan nya mungkin karena sikapku yang terlalu membatu. Esok harinya pesan pesan singkat mulai dilemparkan dimedia sosial jujur ini kali pertama aku mau meluangkan waktu hanya sekedar bermain gaway dan chat yang alay hahaa lebay sekali saat itu. Ponselku yang biasanya tak ku hiraukan tapi saat ini malah menjadi pegangan tak ku lepaskan. Setiap pulang sekolah sudah tidak aneh dengan notif yang muncul dengan tulisan nama DIA atau bahasa gaulnya DOI tapi tunggu dulu dia bukan kekasihku dia hanya sekedar teman chat ku tapi entah lah nanti mungkin akan berubah haha.

Setiap hari terus begitu pesan singkat dengan kata kata penuh api semangat ya bukan api semangat untuk memotivasi belajar tepatnya memotivasi kehidupan kalian pasti paham yang namnya PDKT itu manis sekali keduanya saling berbalas pesan tak mau mengecewakan. Sampai suatu waktu aku tersadar ini sudah jauh dari kehidupanku sebelumnya, aku terlalu jauh mengarungi apa itu CINTA hingga aku hampir lupa bahwa aku punya CITA CITA dan harapan besar  orang tuaku untuk kesuksesanku. Sesaat setelah itu logika dan hatiku berdebat dengan argumennya masing masing keduanya sama sama kuat meyakinkan ku terkait apa yang mereka pikirkan. Hatiku bilang " sudahlah jalani saja fase cinta mu toh masa indah ini hanya akan terjadi satu kali seumur hidup  jangan sampai kamu menyesal karena melewatkannya dan mengecewakan si pengagum yang terus melemparkan chat romantisnya " . tapi dengan tegas logika ku ikut angat bicara katanya begini kamu itu punya CITA CITA masa iya kamu mau mengorbankan masa depanmu hanya karena cinta yang tak pasti,hanya karena chat yang mengumbar janji setia sampai mati ITU SEMUA BOHONG, kamu harus berhenti kamu harus lari lagi kejar semua hal yang sempat kau tinggalkan karena kesibukan chatmu di beberapa waktu itu". Hati dan logika ku mereka tak bersatu padahal mereka sama sama ada dalam tubuhku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu jujur lingkungan pun sependapat dengan hatiku bukan logika ku.

Aku yang katanya kutu buku yang memiliki ribuan mimpi dan sering dibilang anak ambisius dalam menggapai setiap keinginanku tapi saat itu aku merasa aku menjadi manusia lemah yang kalah akan hatiku yang terus menggoda untuk mengenal cinta, kini aku tersadar karena LOGIKA ku aku tahu kita manusia pasti akan mengenal dan mendapatkan cinta tapi ternyata tidak sekedar itu bukan permasalahan cinta saja tapi ada permasalahan waktu. Sekarang aku sadar masa remaja bukan untuk menabung cinta tapi masa ini adalah masa membangun cita cita hingga semua terwujud maka kita akan menemukan cinta yang sepadan dengan pencapaian kita. 

terkadang remaja itu lucu sering merasa ketakutan akan kehilangan, sering merasa ketakutan jika tidak punya pasangan tapi ingat kawan manusia diciptakan itu berpasang pasangan bahkan sandal saja punya pasangan kok jadi tak perlu khawatir semua hanya permasalahan waktu dan aku harap kalian mau bangun cita cita dulu baru cinta, karena percuma kita menabung cinta tapi lupa cita cita, tak perlu munafik semua manusia ingin hidup bahagia maka lebih baik wujudkan cita baru temui cinta


Previous
Next Post »

Ingat, Jiwa Millennial selalu berkomentar dengan sikap membangun ConversionConversion EmoticonEmoticon