Banjir Di Chat Kau Sebut Cinta ?. Bagiku Cinta Itu Perjuangan, Dalam Bentuk Kenyataan, Walau Pada Akhirnya, Akan Kehilangan .

 
Hallo hallo.....selamat malam minggu kawan love story, oke saat ini kita bakal bercerita satu kisah dari seorang laki laki yang punya rasa cinta amat dalam. Jarang di era yang semberawut ini seorang laki-laki berjuang dengan amat sangat seperti pria yg satu ini. Dia memilih setia bukan karena tak ada yang menginginkan, dia memilih setia karena cinta. Dia adalah kaka kelasku yang saat ini kuliah di universitas indonesia dengan jurusan kedokteran. Dia laki laki cerdas, tampan, dewasa dan setia. Oke tanpa panjang lebar, kuy baca kisah cintanya yang menurutku patut buat ditiru bentuk setianya.

Cerita dimulai!!!!!!!;

Pagi ini tidak bersahabat, langit yang biasa terlihat indah dengan sinar mentari indahnya, tiba-tiba enggan membagikan sinarnya pada bumi. Sehingga tampak mendung yang disertai gerimis. Membuat hati ini semakin redup, seakan alam turut merasakan kesedihanku.

Apakah aku masih bisa merasakan kehidupan yang indah, seperti saat aku masih bersama vera. Bahkan aku tidak pernah berpikir akan menemukan sosok seindah dia. Genap 4 tahun kepergian vera, tapi tidak bisa menjadi alasan untuk menghapuskan semua tentangnya dari memori. dia terlalu istimewa untuk digantikan, dia terlalu berbeda untuk disama ratakan dengan wanita lain. Aku sangat dalam mencintainya, sehingga sulit untuk melupakannya.

Aku berteman akrab dengannya sejak kelas 3 SD, saat itu dia menjadi murid baru disekolahku, yang kebetulan dia adalah tetanggaku. Bertahun tahun kita bermain bersama hingga kita memutuskan untuk melanjutkan di SMP yang sama pula. Aku mulai berpacaran dengannya sejak kelas 7 SMP. Jujur selama kita bersama dari kelas 3 SD hingga terakhir di kelas 11 SMA, aku dan dia tidak pernah melontarkan kata PUTUS. Semakin lama semakin menjadi rasa cinta itu. Kita memiliki cita-cita yang sama, yaitu menjadi seorang dokter, aku dan dia berada di SMA yang sama, akan tapi berbeda kelas. Tapi kita sering bersama karena kebetulan aku adalah anak olimpiade kimia begitu juga vera. Kita selalu mewakili sekolah untuk kejuaraan olimpiade. Sejak kelas 10 hingga kelas 11, kita sama-sama menjadi juara dalam olimpiade kimia. Dia sebagai juara 1 di nasional dan aku juara 3 di nasional. Intinya dia wanita cerdas, dan sangat cerdas.  

Rasanya waktuku habis bersama dia, berangkat sekolah, belajar malam dirumah dia atau dirumahku, karena kita tetangga, les setiap hari bersama dia. Intinya hari hariku di isi dengan vera. Tapi sungguh gak pernah terlintas BOSAN. Karena vera istimewa dan berharga. Hingga di akhir kelas 11 penyakit ginjal vera sudah semakin parah. Jujur aku sangat takut kehilangan dia. Setiap hari aku berdoa untuk kesembuhannya. Tepat 24 april yang seharusnya vera mengikuti UAS seperti siswa pada umumnya. Tapi dia haris berjuang melawan rasa sakit di rumah sakit. Sungguh hati dan pikiranku kacau saat itu, melihat orang yang aku sayang sedang kesakitan.

30 april adalah pagi yang sangat menyedihkan, hari itu tepat kepergian vera untuk selamanya. Dia pergi dan dia kalah dari perangnya. Aku sangat hancur saat itu, pikiranku kacau. Sepulang sekolah aku bergegas ke rumah vera dan membantu menyiapkan semua persiapan pemakaman vera. Hingga disitu waktu ibu vera yang akrab ku sebut tante mona, dia memberikan sebuah buku, sebuah buku yang ternyata itu adalah novel karya vera, yang dia buat khusus untuk ulang tahunku, tepat 4 mei nanti. Vera menyiapkan dari jauh jauh hari sebelum keadaan dia semakin parah. Bahkan vera sempat membuatkanku video untuk mengucapkan kata selamat ulang tahun untukku. Seketika air mata semakin membanjir. Jujur aku saat itu terlihat seperti seseorang yang benar-benar sedang mandi hujan. Aku menangis sejadi jadinya, tanpa peduli rasa malu. Aku benar benar terpukul atas kepergian vera. 

Setelah vera pergi, hari-hariku rasa sepi. Ayunan depan rumah tak lagi tergoyangkan, karena tidak ada vera. Hingga disitu masa aku pernah berhalu, aku melihat sosok vera tersenyum di ayunan tempat kita bermain depan rumah. Juju senang walau hanya sebuah bayangan belaka. 

Universitas Indonesia adalah impian kita berdua, jadi saat aku Dibangku SMA, aku berjuang habis habiskan agar bisa lulus disana. Karena aku ingin mewujudkan impian vera juga, yang ingin berada di kedokter UI. Setiap dua minggu sekali, aku membawakan bunga matahari kesukaan vera ke makam-nya, dari dulu hingga saat ini masih seperti itu kulakukan. Sekarang aku sudah semester 4 di universitas, tapi sama sekali aku tidak berniat menggantikan vera. 

Rasanya aku takut menyakiti hati vera, jikalau aku bersama wanita lain, jujur aku tidak bisa menghapuskan rasa cinta terhadap vera. Kalau suatu saat nanti aku bersama wanita lain, aku harap dia bisa menerima, kalau aku tetap akan selalu mendatangi pemakaman vera, wanita dengan penuh pesona. Sulit untuk kulupakan, bahkan aku ingin sekali terus bersama dia.

Teruntuk vera di alam sana.

“ Aku harap kamu tetap mengerti, bahwa isi hatiku tak pernah berubah, tapi izinkan aku untuk mencari pendamping hidup, bantu aku untuk bisa membuka hati, bantu aku untuk bisa mengikhlaskan mu, bantu aku untuk semua itu. Aku akan tetap menyayangi vera seperti janjiku, tapi aku juga ingin membuka lembaran baru, aku tidak bisa terus terpuruk dalam kesendirian dan rasa kehilangan, aku rasa 4 tahun bukan waktu sebentar. Aku mohon bantu aku untuk mengikhlaskan mu vera. Aku sayang kamu, tapi aku harus membuka lembaran baru, dengan cerita baru “.

For last i say I LOVE YOU VERA.

Previous
Next Post »

1 Please Share a Your Opinion.:

Click here for Please Share a Your Opinion.
Acep Andres
admin
April 4, 2020 at 7:01 AM ×

Love this

Congrats bro Acep Andres you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar

Ingat, Jiwa Millennial selalu berkomentar dengan sikap membangun ConversionConversion EmoticonEmoticon