Semua Serba Duit, Buah Dari Kapitalisme, Semua Soal Individu (Hustle Culture)

Milenaial, kalian sadar tidak, zaman sudah semakin campur aduk, banyak paham yang mendarah daging bahkan banyak hal hal yang sebenarnya kurang baik untuk dilestarikan. 

Sering dengar masalah duit duit dan duit, sering dengar masalah kerja keras pagi siang malam. Dan banyak hal hal yang seperti kerja rodi. Hal hal kaya gitu dianggap WOW banget dinegara kita, yang belajar tanpa kenal waktu tidur dibilang WOW, kerja non stop dibilang WOW, pokoknya semua hal yang terlihat non stop itu kaya keren banget. But wait,itu bener gak? . kalau pendapat ku itu kurang tepat, why i can say like that?,let me tell to you.

Semua paham diatas yang aku sebutkan satu persatu merupakan paham "Hustle culture" atau merupakan perasaan maupun sikap bangga akan over work. Dan ini sudah menjadi raja di dalam pola pikir kita. Dengan kita terus memiliki paham hustle culture secara tidak sadar maka gerak kita itu mengikuti atau memaksakan untuk  multitasking atau berloncat loncat dalam setiap pekerjaan, kerjaan satu belum kelar udah ganti, makan nyambi buka email, liburan nyambi kerja. Dan banyak lagi, but alhasil bukan malah full 100%, kerja capek, usaha capek tapi hasil gak sesuai malah dapet hadiah tambahan, bisa jadi kelelahan,daya tahan tubuh kendor, masih banyak lagi deh.

Ada pendapat dari ELON MUSK,technology enterpreneur di akun twitter miliknya , seperti ini " there are way easier places to work, but nobody ever changed the world on 40 hours a week, but if you love what you do, it (mostly) doesn't feel like work". Pernyataan tersebut merupakan dukungan terhadap gaya hidup hustle culture. Aku gak tau kalian akan sepaham atau tidak dengan statement tersebut, silahkan beri pendapat kalian masing masing.

Terus ada lagi fakta fakta yang bisa dijadikan rujukan bahwa sebenarnya hustle culture ini kurang baik, silahkan kalian simak dan beri penilaian terbaik untuk diri kalian dan perubahan untuk negara kita.



Dari hal hal di atas yang aku tunjukin ,itu udah serem banget sih. Sampe sampe jepang aja punya statement dengan satu kata yaitu " KAROSHIthat means death from over work. Terus bisa dibilang sebenernya kita itu terlalu menggunakan hidup untuk kerja, padahal kerja untuk hidup itu yang bener. Serem banget ya ketika kita abis abisan kerja padahal yang diperkaya itu atasan kita. Kadang kita yang susah payah orang yabg menikmatinya, jadi menurutku semua nya harus seimbang ada porsinya bukan non stop.

Kalian juga bisa bandingkan hasil dari hustle culture dengan sistem yang melakukan sesuatu sesuai porsi dengan menetapkan berbagai parameter. Silahkan disimak gambar dibawah, kalian bisa berikan penilaian kalian mengenai perbandingan gambar di atas dengan di bawah ini.

Selanjutnya, permasalahan kenapa aku greget banget ngebahas soal hustle culture  ini, karena sesuai dengan permasalahan COVID19 ini, banyak banget di media sosial yang aku baca isinya kira kira kaya gini " produktif meski di rumah, jangan diem diem bae, ayo kerja kerja, lakukan banyak hal meski di rumah aja" dan banyak hal lainnya, sadar gak sih, dinegara kita kebanyakan salah paham arti dari kata PRODUKTIF, kebanyakan dari kita produktif itu melakukan banyak hal dalam sehari, banyak hasil karya pokoknya harus banyak intinya. No no no no big no, gak ada makna produktif kaya gitu, let me say the true means of produktif kaya gini " according to OECD , productivity means how efficiently labour input is combined with other factors of production and used in the production process". Intinya produktif tuh gak mesti seharian kerja full atau seharian di isi dengan hal hal itu, satu atau dua kegiatan juga produktif kok. 

Permasalahan paling inti kenapa aku pengen banget bahas soal hustle culture, karena ini berpotensi buruk untuk generasi muda kita misalkan , negara kita kompetisi keras banget kalo diem dikit lewat abis, dituntut harus memiliki banyak hal kaya rumah,mobil atau apapun itu, dan parahnya lagi banyak dari kita berpikir kalau belajar itu untuk duit padahal inti utama belajar itu untuk tambah ilmu. Oke gak bisa munafik hidup ini pasti butuh duit, tapi jangan juga kita menyangkut pautkan ilmu semata mata hanya untuk duit. Karena hanya dengan permasalahan duit aja semua orang bisa putus pertemanan , individu meronta ronta.

Jadi coba pahami dan resapi, ambil makna dari tulisan ini, baik buruknya kita bisa menilai sendiri. Salam milenial.

Previous
Next Post »

Ingat, Jiwa Millennial selalu berkomentar dengan sikap membangun ConversionConversion EmoticonEmoticon