MENJADI NASABAH BIJAK DALAM ERA SERBA INSTAN

MENJADI NASABAH BIJAK DALAM ERA SERBA INSTAN

"HINDARI CYBER CRIME "


Perkembangan teknologi telah membawa kita ke era digital dimana internet hadir untuk memudahkan segala urusan dalam berbagai bidang. banyak hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan internet mulai dari menambah relasi pertemanan, mencari lowongan pekerjaan, bahkan untuk saat ini tidak jarang orang beralih melakukan proses jual beli dengan internet salah satunya memanfaatkan layanan online shop dan juga sistem transaksi online yang mempermudah masyarakat.

perkembangan teknologi yang sangat pesat ini dengan berbagai dampak positifnya, namun juga tidak terlepas dari berbagai hal yang justru menjadi kerisauan masyarakat salah satunya  Cyber crime atau kejahatan siber. dimana kejahatan siber merupakan suatu modus kejahatan yang dilakukan di dunia internet sebagai alatnya. salah satu kasus yang paling sering terjadi adalah mengenai modus penipuan yang mengatas namakan lembaga keuangan seperti Bank untuk mendapat keuntungan besar. salah satu data yang ada yaitu Melansir dari berita Kontan.co.id, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerima laporan 192.000 laporan rekening yang terindikasi terkait tindak pidana. 


Berikut merupakan  info grafik kejahatan siber di indonesia :


            dapat dilihat dari grafik dan gambar diatas bahwasanya kejahatan siber menjadi suatu kerisauan besar ditengah mudahnya akses digital. terutama mengenai modus penipuan yang mengatasnamakan lembaga keuangan untuk mengambil kepercayaan korban.
         Perbankan adalah lembaga keuangan yang berfokus untuk melayani masyarakat dalam bidang keuangan baik tabungan,investasi dan lainnya. seiring dengan perkembangan teknologi yang ada, Perbankan juga ikut berpartisipasi dalam memberikan pelayanan yang jauh lebih mudah untuk masyarakat salah satunya adalah layanan transaksi online melalui ponsel masing masing. namun sangat disayangkan segelintir orang justru memanfaatkan kemudahan transaksi ini sebagai alat untuk melakukan kejahatan yaitu dengan melakukan penipuan dengan berbagai metode. seperti kekhawatiran yang tengah disampaikan oleh Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo sekaligus Ketua Bidang Operation, Technology, dan Regulatory Reporting PERBANAS “ Kami lihat perkembangan digital ini berdampak pada dua hal. Pertama, kami excited bisa melakukan berbagai inovasi yang menarik. Namun juga di sisi lain adalah scary-nya. Memang risiko-risiko baru muncul bersamaan dengan pertumbuhan yang eksponensial “.

membahas mengenai cyber crime akan sangat luas cakupannya dimana berbagai bentuk kejahatan dapat dilakukan, namun pada artikel ini penulis akan coba menjelaskan mengenai metode dan juga solusi yang bisa untuk dilakukan oleh kita sebagai masyarakat untuk menghindari terkena cyber crime khususnya dalam hal cyber crime in banking atau modus penipuan yang bersangkutan dengan transaksi keuangan milik pribadi, agar kita bisa menjadi nasabah yang bijak di era digital yang semakin membludak. dimana nasabah bijak merupakan individu ataupun kelompok yang mampu memanfaatkan teknologi dan menggunakan jasa keuangan dengan bijak dan berhati hati dalam setiap tindakannya.



Berikut  berbagai cara  yang sering dilakukan dalam proses cyber crime in banking  :

           1. software palsu untuk membelokan e-banking


        caranya  yaitu dengan menggunakan malware khusus, malware merupakan sebuah sofware yang dirancang khusus untuk menyusup dalam waktu yang terntentu  untuk membelokan transaksi. Malware itu berisi script internet banking yang bisa membelokkan transaksi asli nasabah ke rekening tujuan pelaku yang sudah disiapkan sebelumnya. dimana saat kita mencoba melakukan transaksi terhadap saudara atau tujuan tertentu, transaksi tersebut justru dibelokan dan masuk kedalam rekening pelaku cyber crime tersebut.


2. fake caller

        modus penipuan ini menggunakan fake celler yang berfungsi untuk meretas kartu kredit nasabah dengan cara melalui aplikasi dengan menggunakan nomor telepon yang mengatasnamakan pihak lembaga keuangan seberpi bank dan lainnya, sehingga korban dengan mudah akan lebih percaya. setelah itu pelaku akan menelfon korban dan mengaku dari pihak bank dan berpura pura menanyakan apakah korban melakukan transaksi tertentu yang tidak dilakukan. kemudian pelaku menyarankan pembatalan dengan alasan keamanan sehingga korban pun mersa seperti di lindungi, lalu pelaku meminta kode OTP milik sang korban yang telah di kirim melalu sms. kemudian kode tersebut akan di gunakan pelaku untuk melakukan transaksi yang di mana biaya dari transaksi ini akan di minta kepada korban.

     

3. phising


     phising merupakan salah satu metode penipuan yang dilakukan dengan cara membajak akun email untuk mencuri data diri yang sangat privasi sehingga dengan data tersebut pelaku bisa melakukan apapun yang mereka mau seperti membajak m-banking dan lain sebagainya.



4. Sim Swap

          sim swap merupakan metode penipuan yang dilakukan dengan cara mengambil alih sim card untuk mengakses akun perbankan atau m-banking seseorang. modus pelaku pertama yaitu dengan mencari data diri korban melalui phising kemudian pelaku menghungi operator bank dengan tujuan untuk mengganti sim card korban menjadi sim card yang di pakai pelaku.


5. Skimming


skimming merupakan metode yang dilakukan dengan cara merekam dan membaca setiap data yang

ada pada kartu debit atm korban melalui moncong mesin atm. dengan cara ini pelaku bisa menguras

habis isi atm korbannya tanpa disadari oleh korban.


6. Simshing

        modus penipuan ini dilakukan melalui sms yang dimana sms tersebut bersi tautan atau link yang berbahaya. ketika link atau tautan itu di buka maka akan tertuju kepada informasi palsu contact atau call center palsu.

    

Beberapa metode diatas adalah sebagian cara yang sering dilakukan oleh seorang pelaku kejahatan yang menjadikan internet sebagai alat dalam aksinya, khususnya kejahatan dibidang keuangan ataupun yang melibatkan proses transaksi. Adapun langkah yang diambil oleh pihak berwajib seperti perbankan dan lembaga keuangan lainnya dalam menghadapi maraknya kejahatan siber ini, dimana tujuannya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan juga nasabah khususnya dalam melakukan transaksi dan lainnya yang bersangkutan dengan pihak bank atau lembaga keuangan. salah satu lembaga yang juga sangat fokus dalam melakukan perlindungan keamanan ini adalah Bank BRI, dimana mereka berusaha mengoptimalkan teknologi dan berbagai metode untuk meminimalisir dan melakukan perlindungan dari kejahatan siber. salah satunya adalah dengan melakukan program penyuluh digital.

program penyuluh digital ini dilakukan oleh bank BRI untuk mengoptimalkan pertumbuhan dunia digital dan juga membentuk nasabah yang bijak dalam bertransaksi. adapun beberapa tujuannya seperti yang dinyatakan oleh Direktur Utama BRI Sunarso yang dilansir dalam cnbcindonesia.com mengatakan digitalisasi menjadi langkah esensial untuk efisiensi proses bisnis yang juga dapat menekan operational cost dan operational risk. adapun tugas yang harus dilakukan sebagai penyuluh digital demi terbentuknya nasabah yang bijak diantaraya Pertama, mengajak atau mengajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital sehingga lebih digital savvy,Kedua, mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital,ketiga yakni mensosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan-kejahatan digital.

Membahas mengenai penyuluh digital, ada beberapa komunitas yang juga melakukan gerakan penyuluhan demi terpciptanya nasabah bijak yang bisa cerdas dalam melakukan transaksi dan pemanfaatan teknologi agar terlindung dari kejahatan siber, salah satunya adalah komunitas nasabah bijak, dimana komunitas ini berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat dalam menjaga serta memilih layanan keuangan yang akan digunakan terutama di era digital ini. 





       Adapun beberapa cara kita sebagai masyarakat untuk bisa melindungi diri dari kejahatan siber serta menjadikan diri kita sebagai pribadi yang cerdas di era digital dan  sebagai nasabah yang bijak dalam bertindak, diantaranya : 

  1. selalu periksa kembali alamat tautan atau link yang dikirim melalu sms ataupun emil. yaitu dengan cara carilah situs resmi bank yang kamu pakai kemudian periksa kembali  apakah alamat link yang kamu terima sama atau tidak. usahakan untuk tidak mengakses link atau tautan apapun yang dikirimkan secara tiba tiba.

  2. usahakan untuk tidak melakukan akses sembarangan terhadap situs situs yang memang tidak dikenali, untuk menghindari adanya sumber malware atau virus yang mudah masuk kedalam handphone masing masing.

  3. gunakan user id dan password yang cukup kompleks sehingga tidak mudah untuk ditebak oleh seorang pelaku kejahatan siber. misalnya hindari menggunakan tanggal ataupun tahun kelahiran.

  4. hindari adanya komunikasi palsu, contohnya jika anda mendapati panggilan telfon dari nomor yang tidak di kenal harap selalu waspada dan jika mengatasnamakan lembaga keuangan tertentu usahakan tidak perlu untuk langsung diyakinin, atau dapat diabaikan saja.

  5. hindari penggunaaan Mesin ATM yang terletak di tempat yang sunyi atau tanpa penjagaan yang ketat, karena tempat seperti ini bisa menjadi salah satu pilihan pelaku kejahatan siber untuk melakukan aksinya yang biasanya dikenal dengan metode skimming.

  6. Bilamana SIM Card GSM hilang/ dicuri/ dipindahtangankan kepada pihak lain, segera beritahukan ke cabang bank terdekat atau segera melaporkan ke call center bank tersebut.

  7. hindari penggunaan public wifi ataupun di tempat umum dalam melakukan transaksi internet, karena data kita berpotensi dicuri oleh pihak lain dalam jaringan yang sama

            sebagai nasabah yang bijak kita harus mengetahui cara menanggulangi atau meminimalisir dampak dari kejahatan di internet. oleh karena itu  sangat penting sekali untuk kita menambah wawasan agar dapat mencegah modus penipuan terjadi. literasi adalah bentuk kita melindungi diri dari kejahatan siber. karena langkah awal untuk mencegah kita menjadi korban adalah melalui diri kita sendiri, jika bukan kita siapa lagi. selain pihak berwajib yang berupaya dalam memberi perlindungan terhadap kejahatan siber, kita sebagai masyarakat dapat juga menjadi penyuluh digital dengan cara menyebarkan informasi mengenai kejahatan siber melalui media sosial untuk menekan angka kejahatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terciptanya nasabah yang cerdas dan bijak.



        

         


Newest
Previous
Next Post »

Ingat, Jiwa Millennial selalu berkomentar dengan sikap membangun ConversionConversion EmoticonEmoticon