PENYEBAB PERUBAHAN SIKAP DAN PANDANGAN SERTA PENGARUH TERHADAP POLA PIKIR DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SETIAP INDIVIDU



Hot Cold Empathy Gap - Sedikit bercerita nih kita sebagai anak rantau, anak kost atau ya intinya jauh dari orang tua dengan keadaan masih mengenyam pendidikan dan belum memiliki penghasilan sendiri dalam artian uang masih bulanan dari orang tua. Pasti deh kita pernah ngalamin di satu masa akhir bulan krisis keuangan, nah dalam keadaan seperti itu biasanya kadang suka banyak keinginan kaya kalo ngeliat yg jualan makanan uh rasa pengen beli banyak aja gitu tapi uang minim, atau misalkan juga pengen beli baju, make up dll deh tapi uang minim. Nah pas udh awal bulan ketika uang udh banyak rasa pengen bales dendam tuh ada dibeli lah semua yang pernah kalian pengen mulai makanan,pakaian,make up dll. Tapi pas semuanya udh kebeli kita malah mikir lagi buat apa sebanyak itu makanan gak akan abis, pakaian masih bagus kok beli lagi ya, make up juga buat apa banyak banyak toh jarang make. Keadaan kaya gini adalah contoh kecil dari istilah HOT COLD EMPATHY GAP. 

Hot cold empathy gap itu sendiri keadaan bedanya frekuensi suatu emosi dalam diri kita. Hot cold empathy gap juga terbagi atas dua situasi yaitu hot stage (keadaan irasional dimana kita sulit berpikir jernih atas apapun tindakan kita) for example saat kita patah hati nih pasti deh yang kebanyakan orang gini " sedih, pengen sendiri, murung, males makan bahkan kita juga suka berpikir bahwa sahabat kita gak ngertiin apa yang kita rasain" itu adalah perasaan atau pemikiran hot stage dimana kita sulit untuk menjadi manusia normal pada keadaan seperti itu. Begitupun ada cold stage (keadaan berpikir rasional,semuanya dipikirkan dengan akal sehat,dewasa,menimbang segala sesuatu intinya dengan normal aja gitu). 

Kedua situasi ini gak akan bisa saling paham dan sangat sulit kita membayangkan diri kita berada dalam kesedihan itu seperti apa jika kita sedang dalam cold stage. Jadi teori kali ini sebenernya masih berhubungan dengan masalah victim blaming,rapet culture, toxic positivity. Karena gini ya kita kan tahu ada hot stage ada juga cold stage ini dua hal dengan frekuensi yang berbeda gak bisa kita meremehkan atau menganggap mudah masalah yang teman kita alami hanya karena kita sedang berada di cold stage.    
               
Jadi aku kadang suka agak bingung ya kenapa bisa orang lain menganggap enteng permasalahan orang dan beranggapan bahwa dirinya kuat kalau misalkan akan ditempa dengan masalah yang sama. Contohnya saat ada temen yang abis putus cinta kalau kata anak zaman sekarang itu GALAU kenapa kita sebagai pendengar suka ngomong gini "udah move on aja,lupain aja cari yang lain banyak kok yang lebih baik dari dia". oke i understand what you mean tujuannya untuk menenangkan tapi sebenarnya itu agak kurang tepat karena si orang GALAU gak akan jadi semangat dengan kata kata itu, si orang GALAU akan lebih senang jika di dengarkan. Ya begitulah normal nya hidup selalu saja ada perbedaan frekuensi antar manusia. Dan lebih parahnya kita suka nyinyirin orang yang lagi galau dengan komentar seperti ini " kalau aku jadi dia mending belajar deh dari pada nangis,kalau aku jadi dia ya mending lupain aja gak penting dll" well semua itu terlalu sombong karena mereka yang ngomong gitu pasti sedang dalam keadaan cold stage tapi kalau mereka hot stage bisa gak tuh masih sama argumennya, ya yakin lah aku kalau namanya hati gak ada yang sekuat baja mau itu laki laki atau perempuan pasti kok pernah sedih dengan berbagai sebab tentunya, aku yang dianggap kuat sama temen temen aku pernah nangis juga kok saat dimana apa yang aku impikan atau aku harapkan itu gagal dan saat aku hot stage susah banget buat rasional padahal dalam kehidupan sehari hari sering banget aku membuat motivasi untuk hidup aku. 

Jadi pesannya untuk teman teman kita jangan pernah atau kurangi menyombongkan diri apalagi di hadapan orang yang sedang tersakiti. Karena ada pepatah nih kaya gini " jangan pernah membuat keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah membuat janji ketika sedang senang"(Ali bin Abi Tholib). Jadi dari kutipan itu kita harus belajar untuk hidup lebih rasional lagi karena gak semua hal akan terlihat ringan dan gak semua hal akan terlihat sulit. Kita sebagai anak muda sering MOODY artinya berubah emosi dalam rentan waktu singkat jadi kita wajib banget untuk bisa kontrol semua itu, untuk bisa memposisikan semuanya dan mengolahnya dengan serapi mungkin. Karena hot cold empathy gap ini sering banget kita alami dalam kehidupan sehari hari, jadi udah wajib banget kita bisa menguasai emosi kita agar menjadi manusia yang lebih normal dan membaik terus kedepannya. let's try this, being an adult is a very positive and natural thing when in the process we often find it difficult to change attitudes that have become a habit in our society.


Previous
Next Post »

Ingat, Jiwa Millennial selalu berkomentar dengan sikap membangun ConversionConversion EmoticonEmoticon